Gamelan Bisa Merekatkan Hubungan Antar Bangsa

By Admin

nusakini.com--Salah satu acara diplomasi yang mempertontonkan gamelan adalah malam apresiasi budaya dengan tema 'Bali, the sounds of sights of heaven' di KBRI Wellington, Selandia Baru,pekan lalu.

Gamelan dianggap bisa menjadi perekat hubungan antar bangsa. Acara ini menampilkan group gamelan Taniwha Jaya dari Wellington dan penari dari Sanggar Mulyojoyo Surabaya. 

Hadir sebagai tamu acara beberapa duta besar, anggota parlemen, komunitas seni dan budaya. Usai santap kudapan, Dubes Tantowi Yahya mengundang para tamu untuk masuk ke ruang pertunjukan dan langsung mendapat penjelasan tentang Indonesia, gamelan dan hubungan Indonesia - New Zealand yang tahun depan akan memasuki tahun ke 60. 

Secara khusus Tantowi mengapresiasi kehadiran Maria Lubejk, anggota parlemen dari Partai Buruh yang keturunan Indonesia serta Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan yang kebetulan sedang berkunjung ke Wellington. Maria Lubejk adalah anggota Parlemen Selandia Baru pertama yang mempunyai hubungan darah dengan Indonesia. 

Para undangan selama satu jam tak beranjak dari tempat duduk dengan suguhan kolaborasi yang begitu apik dan dinamis yang dimainkan oleh Taniwha Jaya, group gamelan dari Wellington yang semua pemainnya orang Selandia Baru dan tarian yang disuguhkan oleh Pergelaran 5 penari dari Sanggar Mulyo Joyo Jawa Timur. 

Dubes Tantowi menyatakan kebanggaannya pada Taniwha Jaya yang selama ini telah menjadi duta budaya Indonesia. "Grup ini telah ratusan kali manggung di berbagai kota di Selandia Baru, serta telah empat kali berkunjung ke Indonesia dan tampil di Bali, Jogja, Surabaya dan Malang," kata Tantowi. 

Gamelan tiba di Selandia Baru tahun 1974 dan sejak 1975 diajarkan ke Mahasiswa School of Music, Victoria University of Wellington. Selain di Victoria, Gamelan juga dipelajari di Otago University, Dunedin. Saat ini diperkirakan ada 8.00 orang Selandia Baru yang mahir memainkan gamelan. Dubes Tantowi mengucapkan terima kasih kepada Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim dan Bank Jatim yang telah mengirim 5 penarinya ke Wellington. 

"Saya senantiasa percaya diplomasi budaya adalah diplomasi yang sangat powerful. Ia sanggup menembus semua perbedaan dan peradaban yang ada. Melalui gamelan, kami akan mendapatkan banyak teman" jelas Dubes Tantowi. 

Acara yang dikemas padat dan singkat ini adalah bagian dari upaya KBRI Wellington dalam memperkenalkan budaya dan kuliner Indonesia dalam rangka mempererat hubungan rakyat kedua negara.(p/ab)